Tembok Pemisah Antara Si Miskin & Si Kaya di Peru


Apa jadinya jika hidup orang kaya dan orang miskin dipisahkan? Tidak ada keseragaman dan tidak ada keadilan? Percaya atau tidak ini adalah kisah nyata yang menunjukkan bahwa manusia di bumi sekarang semakin sombong dan semakin bertingkah tanpa nurani layaknya robot. 

Adalah sebuah kota besar bernama Lima di negara Peru, kota ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 6.2 juta jiwa, sepertiganya hidup perkampungan kumuh dan dibawah garis kemiskinan. Kota ini terbagi atas dua wilayah yaitu wilayah San Juan de Miraflores atau tempat tinggalnya orang kaya dan wilayah Surco atau tempat tinggalnya orang miskin. Kedua wilayah ini dipisahkan oleh sebuah tembok raksasa bernama Wall of Shame.

Lantas kenapa harus ada tembok ini ? Apa cuman hanya untuk memisahkan si kaya dan si miskin saja ?
Jadi usut punya usut, pembangunan "Wall of Shame" ini dibuat dan diprakarsai oleh orang-orang kaya yang berada di San Juan de Miraflores dengan tujuan agar orang-orang miskin tidak mencuri harta benda dan berbuat kriminalitas di wilayah orang-orang kaya. 

Ketika di wawancarai, pihak dari wilayah orang-orang kaya membicarakan soal kriminalitas. Memang benar angka kriminalitas di kota Lima ini tergolong tinggi. Hampir 30% dari 6.2 juta jiwa penduduknya pernah menjadi korban kriminalitas. Jadi jangan heran jika orang-orang kaya di San Juan de Miraflores membangun tembok "Wall of Shame" ini demi keamanan mereka.

Tapi jangan dulu menyalahkan orang-orang miskin karena salah satu penyebab tingginya angka kriminalitas di Peru (khusunya kota Lima)-pun adalah karena di latar belakangi oleh adanya faktor ekonomi. Khususnya bagi penduduk yang ekonominya sangat lemah dalam hal ini si miskin, mereka sama sekali tidak mendapat perhatian dari pemerintah. Jangankan untuk pendidikan dan kesehatan, harga air di kota Lima saja sangat mahal.

Lydia Sevillano, salah satu penduduk dari wilayah Surco menyebutkan, harga satu tangki air sebesar 80 Sol atau sekitar Rp. 324 ribu. Jika sedang musim kemarau, bisa mencapai tiga kali lipat harga biasanya. Sekedar informasi, kota Lima sendiri merupakan salah satu tempat terkerig di dunia yang jarang sekali mendapatkan hujan.

Sudah banyak lembaga-lembaga kemanusiaan yang meminta "Wall of Shame" untuk dirubuhkan. Bahkan, masyarakat Surco sendiri sudah beberapa kali melayangkan pesan tersebut kepada pemerintah.

Demi sebuah kata "Profesional" dan jelas lebih mementingkan sisi duniawi dibandingkan dengan sisi surgawi pemerintah di negara ini malah "mengindahkan" pembangunannya, sebuah tembok yang membentang sepanjang 10 kilometer dengan tinggi 3 meter dan tidak tanggung-tanggung untuk mencegah kemungkinan adanya orang yang bisa berhasil melompati tembok, "Wall of Shame" juga dihiasi dengan kawat beton berduri yang "nangkring" sebagai topi dari tembok ini.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tembok Pemisah Antara Si Miskin & Si Kaya di Peru"

Posting Komentar